Dengan membawa warga binaannya, CEO Batik Bakau dan Mas Jamang, yaitu Cahyadi Adhe Kurniawan melatih 20 orang peserta yang terdiri dari Ibu-ibu dan Bapak-bapak warga pesisir Kaliwlingi.
Acara dimulai dengan pembukaan, sambutan-sambutan, penyampaian materi mengenai fungsi dan manfaat mangrove oleh Cahyadi dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan batik dan jajanan mangrove, yang masing-masing dilakukan selama satu hari.
"Pada tanggal 12 Mei, mulai dari pukul 08.00 - 16.00 WIB, kami menyampaikan materi batik mangrove, baru sehari setelahnya, kami menyampaikan materi olahan mangrove," jelas Mufidah, selaku koordinator Mas Jamang.
Pada kesempatan kali ini, pelatihan dilaksanakan di Pos Penyuluh Desa dengan persentase jumlah peserta laki-laki dan perempuan yang hampir merata.
"Senang sekali, Bapak-bapak di sini juga sangat antusias dalam menekuni jajanan dan batik mangrove. Semangat belajar mereka sangat tinggi, tak kalah dengan Ibu-ibunya" jelas Cahyadi senang.
Mufidah juga menyampaikan bahwa dirinya juga senang dapat memberikan ilmu jajanan mangrove yang selama ini sukses ditekuninya di Semarang.
"Dulu, awalnya Ibu-ibu di Semarang juga tidak memiliki pekerjaan, namun setelah mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari KeSEMaT, kami jadi bisa punya penghasilan sendiri dengan membuat batik dan jajanan mangrove. Omsetnya lumayan besar, dapat menambah pendapatan keluarga kami," ujarnya.
Warga Kaliwlingi nampak aktif mengikuti pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari. Diharapkan, setelah mendapatkan pelatihan ini, maka Batik Bakau dan Mas Jamang dapat menjadi supervisor bagi terbentuknya kelompok binaan baru batik dan jajanan mangrove di Brebes, demi meningkatkan kesejahteraan warga pesisirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar