Dipusatkan di kawasan mangrove Bandara Baru Ahmad Yani, Semarang, acara ini berlangsung sangat meriah. Dalam kesempatan ini, Batik Bakau membawa koleksi-koleksi batik mangrovenya, lengkap dengan pengrajinnya, yaitu Kelompok Srikandi Pantura, yang selama ini menjadi binaan Batik Bakau dan Zie Batik, selaku mitra kerja dan pendamping Batik Bakau.
Ditemui di sela-sela pameran, Sdr. Cahyadi Adhe Kurniawan, selaku owner Batik Bakau, menjelaskan bahwa produknya makin hari semakin banyak diminati, seiring dengan makin sadarnya masyarakat, khususnya masyarakat Semarang yang mulai mengetahui manfaat buah mangrove jenis Rhizophora, yang bisa dijadikan pewarna batik alami.
“Alhamdulillah, laris. Setelah fashion show Batik Bakau yang menghadirkan dua puluh model kami, sudah dua pasang gaun, yang terjual. Setelah ini, kami mendapat tawaran dari beberapa dinas, untuk mempromosikan Batik Bakau ke Jakarta,” jelas Sdr. Cahyadi.
Tak kalah dengan Batik Bakau, booth pameran Mas Jamang, juga diserbu pengunjung. Owner Mas Jamang, Sdr. Kamto Wahyono menjelaskan bahwa di pameran ini, dia sengaja membawa Ibu-ibu pengolah Jamang (Jajanan Mangrove) dari Mangunharjo, yang selama ini merupakan warga binaaannya.
“Kali ini, kami membawa dawet Mas Jamang. Sengaja kami sajikan, spesial di HUT PT. Phapros ini. Alhamdulillah, diserbu pengunjung dan dipuji kelezatannya sama Pak Pangdam, Pak Dirut dan pejabat lain. Berbagai produk Mas Jamang lain, juga kami hadirkan, seperti bolu kering, stik, krupuk mentah dan lain-lain,” jelasnya.
Acara yang juga diikuti oleh penanaman mangrove, fashion show Batik Bakau, Mangrover Cilik, dan lain-lain ini, memang dihadiri oleh para pejabat dan stake holder terkait mangrove di Semarang dan sekitarnya.
Keseluruhan acara berjalan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama dan penjelasan tentang road map kerjasama KeSEMaT dengan PT. Phapros Tbk sampai dengan tiga tahun mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar