Pekalongan - Batik Bakau. Pada tanggal 19 Mei 2016, mulai dari pagi hingga sore hari, Batik Bakau memberikan pelatihan pengolahan mangrove menjadi batik dan jajanan mangrove di Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) - Mangrove Park Pekalongan. Pelatihan ini, masih dalam rangkaian program Pembinaan dan Pendampingan Masyarakat yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta.
"Baru kurang lebih seminggu kemarin kami dengan tim KKP road show ke Brebes, dan sekarang masih dalam satu rangkaian kegiatan KKP, kami berkunjung ke Pekalongan untuk memberikan pembinaan kepada warga pesisir di sini agar dapat mengambil manfaat yang lebih optimal dari hutan mangrovenya yang saya lihat, di sini sudah dapat dikelola dengan baik," ujar Cahyadi, selaku CEO Batik Bakau dan Mas Jamang.
Sebagai informasi, di Pekalongan, kelompok tani mangroveya sudah dapat membibitkan dan menanam mangrove dengan baik, hal ini dibuktikan sudah berkembangnya Mangrove Park Pekalongan sebagai pusat pembelajaran mangrove di sana.
Namun demikian, pemanfaatan hutan mangrove menjadi olahan makanan dan batik, belum banyak dilakukan mengingat masih terbatasnya informasi dan pengetahuan mengenai hal ini.
Bersama dengan KKP Jakarta, Batik Bakau dan Mas Jamang mencoba menularkan ilmunya agar warga di pesisir Pekalongan dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan menjadi pengrajin batik mangrove dan pengolah jajanan mangrove.
"Sebanyak dua puluh orang warga kami kumpulkan di sini, mereka dapat pelatihan langsung dari Mas Cahyadi yang memang sudah sangat berpengalaman dalam memberikan pelatihan membatik dan mengolah jajanan mangrove di Indonesia," kata salah satu tim dari KKP.
Harapannya, setelah diberikan pelatihan ini, maka warga Pekalongan akan dapat membentuk kelompok pengrajin batik mangrove dan pengolah jajanan mangrove sehingga Pekalongan selain terkenal dengan Mangrove Park-nya juga akan populer dengan Pusat Batik dan Jajanan Mangrove-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar