"Senang sekali mendapatkan kesempatan untuk memberikan pelatihan di kota-kota pesisir di Jawa hingga Bali. Bersama dengan tim Batik Bakau dan juga Mas Jamang, kami mengajarkan banyak hal kepada masyarakat seputar fungsi, manfaat dan pemberdayaan masyarakat di lingkungan mangrove," jelas Cahyadi, selaku CEO Batik Bakau dan Mas Jamang.
Menurut Cahyadi, pihaknya bekerjasama dengan KeSEMaT, CV. KeMANGI dan Yayasan IKAMaT dalam melakukan kegiatan ini, mengingat banyaknya lokasi yang harus didatangi.
"Setiap lokasi memiliki budaya dan cara pandang yang berbeda tentang pelatihan batik dan jajanan mangrove yang kami adakan. Setelah menyampaikan materi, kami banyak mendapatkan sambutan yang beragam. Beberapa kota ada yang sangat bersemangat dalam mengembangkan batik dan jajanan mangrove, namun kota lainnya masih ragu-ragu. Namun, dari semua kota yang kami datangi, warganya antusias mengikuti pelatihan kami," terang Cahyadi lebih lanjut.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai sebuah langkah awal bagi pengembangan mangrove di masa mendatang, yang diinisiasi oleh pihak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kelautan Perikanan, Dinas Kehutanan dan instansi lainnya.
"Dengan memberdayakan mangrove dan masyarakat dengan cara yang bijak, tanpa menebang melainkan memanfaatkan seperlunya untuk kesejahteraan masyarakat, diharapkan kedepannya akan semakin banyak yang mengerti mengenai posisi mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya, juga meningkatkan mata pencaharian masyarakatnya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar