18.5.16

Batik Bakau Pembicara Workshop Kerawanan Kawasan Pesisir di Rembang

Rembang - Batik Bakau. Pada tanggal 28 April 2016, mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB, bertempat di Hotel Pantura, Rembang, Batik Bakau menjadi Pembicara di Workshop Kerawanan Kawasan Pesisir (Kawasan Mangrove) yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang. Dalam kesempatan ini, Cahyadi Adhe Kurniawan selaku CEO Batik Bakau memberikan pelatihan cara membatik mangrove kepada warga pesisir Rembang.

Sebelum memberikan pelatihan teknik membatik mangrove, Cahyadi mempresentasikan mengenai fungsi dan manfaat mangrove bagi kehidupan manusia.

"Tak hanya berfungsi sebagai pencegah abrasi saja, Ibu-ibu. Mangrove juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pewarna batik alami sehingga dapat menambah pemasukan bagi Ibu-ibu sekalian, jadi bisa membantu suami," jelasnya.

Bersama dengan Bapak Yadi dan Ibu Dante, masing-masing adalah Tokoh Pelestari Mangrove Pasar Banggi dan DKP Rembang, mereka bertiga mengedukasi masyarakat pesisir Rembang agar jangan menebang mangrove, karena apabila dimanfaatkan secara bijak, maka hutan mangrove akan dapat memberikan banyak keuntungan, diantaranya dapat meningkatkan taraf kehidupan dan mata pencaharian mereka.

"Senang sekali, kali ini saya dapat melatih 30 orang warga pesisir Rembang, yang memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda, seperti nelayan, petani tambak garam, kelompok petani mangrove dan lain-lain. Kegiatan ini juga dilaksanakan mengingat banyaknya terjadi penebangan mangrove di kawaan pesisir Rembang," terang CEO Batik Bakau.

Sebagai informasi, di Rembang saat ini memang sedang marak terjadi penebangan pohon mangrove yang kemudian lahannya dijadikan sebagai daerah pertambakan. Salah satu tujuan workshop ini adalah untuk mencegah terjadinya kerawanan kawasan pesisir akibat penebangan pohon mangrove tersebut.

"Tindak lanjut workshop ini adalah, nantinya diharapkan dapat terbentuk kelompok batik mangrove di Rembang sini, menyusul sukses kelompok batik mangrove di Semarang, warga binaan Batik Bakau yang berhasil meningkatkan taraf perekonomian Ibu-ibu di sana, tanpa merusak mangrove," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar